Jakarta - Tersangka kasus suap pengurusan kuota impor daging sapi, Ahmad Fathanah memerintahkan supirnya untuk tidak berkeliaran jauh-jauh dari mobil Land cruiser Prado miliknya saat berada di Hotel Le Meridien 29 Januari lalu.
Sebab dalam mobil tersebut ada duit sebesar Rp 980 juta yang diduga sebagai suap peningkatan kouta impor daging sapi di Kementan.
Namun, saat memberi pesan kepada sang supir, Fathanah, menggunakan istilah 'Daging Busuk'. Dimana 'daging busuk' itu diterima Fathanah dari PT Indoguna Utama sebelum sampai ke Hotel yang diketahui tempat berkencan dengan seorang mahasiswi bernama Maharani Nasution. "Saya bilang ke sopir, 'jangan jauh-jauh dari mobil. Ada daging busuk di situ'," kata Fathanah saat bersaksi untuk terdakwa dua Direktur PT Indoguna Utama, Arya Abdi Effendi dan H. Juard Effendi, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat (17/5/2013).
Pesan itu disampaikan Fathanah kepada kepada sopirnya, Sahrudin alias Alu saat turun dari mobil yang terparkir di basement hotel yang terletak di Jakarta Pusat tersebut. "Mengapa anda sebut itu daging busuk?" tanya Jaksa Muhammad Rum kepada Fathanah.
"Ya saya spontan saja katakan itu. Ga ada maksud apa-apa. Karena saya pikir ini urusan perdagingan, ya saya katakan daging busuk saja," jawabnya.
Uang Rp 980 juta itu ternyata tidak utuh. Sebab, PT Indoguna Utama memberikan Fathanah uang sebesar Rp 1 miliar sebagai fee terkait peningkatan kouta impor daging sapi. Lantas kemana uang Rp 20 juta?. Ternyata Fathanah 'memotek' uang tersebut untuk kebutuhan pribadinya.
Dihadapan majelis hakim, Fathanah mengaku jika uang Rp 20 juta itu dibaberikan untuk Maharani sebesar Rp 10 juta, dan untuk dompetnya sendiri Rp 10 juta. "Yang Rp 10 jutanya saya kasih ke Maharani. Dia bilang minta ini itu, saya bilang ke dia, ambil saja Rp 10," ungkap Fathanah.
Menurut Fathanah, uang sebesar itu diberikan kepada mahasiswi yang baru dikenalnya itu untuk menemaninya di Hotel tersebut. Setelah itu, Fathanah mengakui sempat makan di kafe bersama Maharany. Kemudian naik ke kamar hotel bernomor 1704. Saat keduanya sedang tidak berpakaian, tim Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap mereka. "Ya buat nemani saya malam itu," pungkasnya.
oleh:Rangga T-editor:YL.antamaputra
17 May, 2013
-
Source: http://www.centroone.com/news/2013/05/3y-3/fathanah-perintahkan-supir-jangan-jauh-jauh-dari-daging-busuk/
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
Sebab dalam mobil tersebut ada duit sebesar Rp 980 juta yang diduga sebagai suap peningkatan kouta impor daging sapi di Kementan.
Namun, saat memberi pesan kepada sang supir, Fathanah, menggunakan istilah 'Daging Busuk'. Dimana 'daging busuk' itu diterima Fathanah dari PT Indoguna Utama sebelum sampai ke Hotel yang diketahui tempat berkencan dengan seorang mahasiswi bernama Maharani Nasution. "Saya bilang ke sopir, 'jangan jauh-jauh dari mobil. Ada daging busuk di situ'," kata Fathanah saat bersaksi untuk terdakwa dua Direktur PT Indoguna Utama, Arya Abdi Effendi dan H. Juard Effendi, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat (17/5/2013).
Pesan itu disampaikan Fathanah kepada kepada sopirnya, Sahrudin alias Alu saat turun dari mobil yang terparkir di basement hotel yang terletak di Jakarta Pusat tersebut. "Mengapa anda sebut itu daging busuk?" tanya Jaksa Muhammad Rum kepada Fathanah.
"Ya saya spontan saja katakan itu. Ga ada maksud apa-apa. Karena saya pikir ini urusan perdagingan, ya saya katakan daging busuk saja," jawabnya.
Uang Rp 980 juta itu ternyata tidak utuh. Sebab, PT Indoguna Utama memberikan Fathanah uang sebesar Rp 1 miliar sebagai fee terkait peningkatan kouta impor daging sapi. Lantas kemana uang Rp 20 juta?. Ternyata Fathanah 'memotek' uang tersebut untuk kebutuhan pribadinya.
Dihadapan majelis hakim, Fathanah mengaku jika uang Rp 20 juta itu dibaberikan untuk Maharani sebesar Rp 10 juta, dan untuk dompetnya sendiri Rp 10 juta. "Yang Rp 10 jutanya saya kasih ke Maharani. Dia bilang minta ini itu, saya bilang ke dia, ambil saja Rp 10," ungkap Fathanah.
Menurut Fathanah, uang sebesar itu diberikan kepada mahasiswi yang baru dikenalnya itu untuk menemaninya di Hotel tersebut. Setelah itu, Fathanah mengakui sempat makan di kafe bersama Maharany. Kemudian naik ke kamar hotel bernomor 1704. Saat keduanya sedang tidak berpakaian, tim Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap mereka. "Ya buat nemani saya malam itu," pungkasnya.
oleh:Rangga T-editor:YL.antamaputra
17 May, 2013
-
Source: http://www.centroone.com/news/2013/05/3y-3/fathanah-perintahkan-supir-jangan-jauh-jauh-dari-daging-busuk/
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com