Jakarta - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar, menjenguk lima orang pekerja korban longsor di tambang PT Freeport yang tengah menjalani perawatan intensif di ruang Critical Care Unit (CCU) Rumah Sakit Premier Bintaro, Tangerang, Banten, Minggu (19/5).
Ia menyampaikan rasa duka sekaligus prihatinnya atas musibah yang menimpa para pekerja Freeport yang sebetulnya sedang mengikuti training rutin yang dilakukan dalam rangka meningkatkan kapasitas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Muhaimin menjelaskan, berdasarkan data yang diperoleh sampai saat ini, ada 38 orang yang menjadi korban dari peristiwa longsor pada Selasa 14 Mei 2013 lalu.
"Sekarang yang mesti diselamatkan sekitar 22 yang masih di dalam, kemudian meninggal 6 orang dan dirawat 10 orang yaitu lima di Tembaga Pura, lima di Jakarta," ujarnya.
Muhaimin meminta penyelamatan yang cepat dan efektif bagi 22 korban yang masih tertimbun dalam longsor tambang itu. "Kami terus pantau, semua regu penyelamat akan diturunkan dengan kekuatan penuh dan menggunakan tenaga-tenaga ahli terbaik di Asia. Saya minta Freeport total dalam penyelamatan 22 orang itu," katanya.
Investigasi kasus longsor ini juga akan dilakukan secara serius untuk memastikan apa penyebabnya. "Ini (longsor) tidak boleh terjadi lagi, harus diinvestigasi sebab-sebab utamanya. Sehingga tidak lagi musibah semacam ini terulang dan harus diantisipasi oleh seluruh perusahaan pertambangan di Indonesia terutama pertambangan bawah tanah," kata Muhaimin.
Baik pemerintah dan pihak perusahaan, kata dia, akan bertanggungjawab penuh terhadap santunan maupun biaya pengobatan para korban. Pemerintah akan memberikan santunan asuransi dari Jamsostek sesuai ketentuan yang berlaku. "Kita juga bersama Jamsostek memberikan santunan kepada korban dan keluarganya sesuai dengan hak-hak yang harus didapatkan oleh pekerja dan keluarganya," imbuh Muhaimin.
Sementara itu, dr Mulyadi Muchtiar salah seorang tim dokter RS Premier Bintaro yang menangani korban luka, menjelaskan, korban mulai membaik, tapi masih dalam penanganan intensif.
Menurutnya, di antara empat korban luka itu, terdapat satu yang kritis atau membutuhkan penanganan lebih karena luka yang dialami. "Kami menerima lima pasien dari Freeport ada yang sejak empat hari lalu dan yang tiga hari lalu. Mereka ditangani dengan multiple trauma yang membutuhkan pelayanan intensif Ada satu kritis. Pasien ini mengalami gangguan fungsi pernapasan, sehingga pakai mesin napas, tapi secara fisik baik," kata Mulyadi.
Ia menambahkan, mereka yang luka itu karena pada saat longsor mengalami benturan atau tergencet. Tidak ada yang patah tulang, tapi mengalami luka yang berakibat pada organ lain. "Semuanya adalah mutiple trauma, mereka mengalami benturan sehingga akibat trauma otot kemudian mengenai pembuluh darah dan organ lain. Pasien tidak patah tulang, hanya kegencet tapi tulang utuh Sekarang fase perbaikan. Kita semua berharap kita akan berikan pelayanan terbaik," ujar Mulyadi.
Tim dokter dari berbagai ahli pun masih menangani pasien. "Mereka ditangani dari ahli bedah, dokter umum, ahli tulang, faskular, ahli penyakit dalam dan syaraf. Semuanya terkoordinasi tim dokter ICU. Para pasien sudah mulai dikunjungi oleh keluarga, namun dokter masih membatasi kunjungan," katanya.
19 May, 2013
-
Source: http://www.beritasatu.com/nasional/114629-menakertrans-jenguk-korban-longsor-freeport.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com