JAKARTA - Ustad Soleh Mahmud alias Solmed menyatakan sempat ikut mengavani jenazah Ustad Jeffry Al Buchori.
Menurutnya, saat dikavani jenazah Uje tampak 'bercahaya.' Raut mukanya kelihatan putih bersih.
"Subhanallah, jenazah ustad (Uje) saat dikavani tampak bercahaya," kata Ustad Solmed di rumah duka di Perum Bukit Mas, Jalan Narmada III, Rempoa, Jumat (26/4/2013).
Ustad Solmed mengatakan, tak hanya bercahaya, jenazah Uje terlihat seperti mengeluarkan aura senyum saat dikavani. Sepertinya almarhum ikhlas untuk pergi meninggalkan dunia.
Ustad yang memiliki nama asli Sholeh Mahmoed itu mengatakan, tak jarang orang bisa meninggal di hari Jumat. Karena hari Jumat adalah hari yang penuh keberkahan bagi umat Islam.
"Insya Allah almarhum akan diterima di surga Allah," katanya.
Jeffry Al Buchori memiliki nama populer Uje lahir di Jakarta, 12 April 1973. Ia adalah seorang pendakwah atau ustad yang tampil dengan mengemas bahasa dakwahnya dengan bahasa-bahasa anak muda.
Bergaul dengan Pemakai Narkoba
Situs Wikipedia mencatat, Jeffy anak ketiga dari lima bersaudara pasangan Alm. H. Ismail Modal dan Ustz Dra. Hj. Tatu Mulyana ini sejak kecil telah mendapat pendidikan Islam yang kuat. Hal ni terbukti saat duduk di bangku sekolah kelas 3-5 SD meraih prestasi MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur'an) sampai tingkat provinsi. Setelah lulus SD, bersama kedua kakaknya, Alm. Ust. H. Abdullah Riyad dan Ust. H. Aswan Faisal, bersekolah di PonDaar el-Qolam Gintung, Jayanti Tangerang.
Namun selama di pesantren, Uje terbilang nakal. Seringkali saat teman-temannya menunaiam-diam tidur atau kabur dari pesantren untuk main dan nonton di bioskop. Sampai akhirnya Uje dikeluarkan dari pesantren tersebut yang sempat dikecapnya selama tahun yang harus dijalani. Setelah itu, Uje dipindahkan ke Madrasah Aliyah (MA, setingkat SMA). Bukannya bertambah baik, kenakalan Uje justru bertambah.
Apalagi setelah lulus di tahun 1990 dan kuliah di akademi broadcasting, kenakalan Ujetak berkurang. Dia bergaul dengan pemakai narkoba dan sering dugem. Bahkan Ujeakhirnya tak menyelesaikan kuliah. Pada tahun 1991, Uje pernah menjadi dancer di salah satu club. Uje juga sering nongkrong di Institut Kesenian Jakarta.
Di kala para pemain sinetron sedang latihan, kadang-kadang Uje menggantikan salah satunya. Ia pun ikut casting dan mendapat peran. Salah satu sinetron yang sempat dibintanginya adalah Pendekar Halilintar. Bahkan Uje pernah dinobatkan sebagai pemeran pria terbaik dalam Sepekan Sinetron Remaja yang diadakan TVRI pada 1991.
Menurutnya, saat dikavani jenazah Uje tampak 'bercahaya.' Raut mukanya kelihatan putih bersih.
"Subhanallah, jenazah ustad (Uje) saat dikavani tampak bercahaya," kata Ustad Solmed di rumah duka di Perum Bukit Mas, Jalan Narmada III, Rempoa, Jumat (26/4/2013).
Ustad Solmed mengatakan, tak hanya bercahaya, jenazah Uje terlihat seperti mengeluarkan aura senyum saat dikavani. Sepertinya almarhum ikhlas untuk pergi meninggalkan dunia.
Ustad yang memiliki nama asli Sholeh Mahmoed itu mengatakan, tak jarang orang bisa meninggal di hari Jumat. Karena hari Jumat adalah hari yang penuh keberkahan bagi umat Islam.
"Insya Allah almarhum akan diterima di surga Allah," katanya.
Jeffry Al Buchori memiliki nama populer Uje lahir di Jakarta, 12 April 1973. Ia adalah seorang pendakwah atau ustad yang tampil dengan mengemas bahasa dakwahnya dengan bahasa-bahasa anak muda.
Bergaul dengan Pemakai Narkoba
Situs Wikipedia mencatat, Jeffy anak ketiga dari lima bersaudara pasangan Alm. H. Ismail Modal dan Ustz Dra. Hj. Tatu Mulyana ini sejak kecil telah mendapat pendidikan Islam yang kuat. Hal ni terbukti saat duduk di bangku sekolah kelas 3-5 SD meraih prestasi MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur'an) sampai tingkat provinsi. Setelah lulus SD, bersama kedua kakaknya, Alm. Ust. H. Abdullah Riyad dan Ust. H. Aswan Faisal, bersekolah di PonDaar el-Qolam Gintung, Jayanti Tangerang.
Namun selama di pesantren, Uje terbilang nakal. Seringkali saat teman-temannya menunaiam-diam tidur atau kabur dari pesantren untuk main dan nonton di bioskop. Sampai akhirnya Uje dikeluarkan dari pesantren tersebut yang sempat dikecapnya selama tahun yang harus dijalani. Setelah itu, Uje dipindahkan ke Madrasah Aliyah (MA, setingkat SMA). Bukannya bertambah baik, kenakalan Uje justru bertambah.
Apalagi setelah lulus di tahun 1990 dan kuliah di akademi broadcasting, kenakalan Ujetak berkurang. Dia bergaul dengan pemakai narkoba dan sering dugem. Bahkan Ujeakhirnya tak menyelesaikan kuliah. Pada tahun 1991, Uje pernah menjadi dancer di salah satu club. Uje juga sering nongkrong di Institut Kesenian Jakarta.
Di kala para pemain sinetron sedang latihan, kadang-kadang Uje menggantikan salah satunya. Ia pun ikut casting dan mendapat peran. Salah satu sinetron yang sempat dibintanginya adalah Pendekar Halilintar. Bahkan Uje pernah dinobatkan sebagai pemeran pria terbaik dalam Sepekan Sinetron Remaja yang diadakan TVRI pada 1991.